Thursday, March 17, 2022

Mengapa Saya Disuruh BERTAUBAT? APA SALAH SAYA? [1]

Bagian 1/2


 Sebenarnya banyak.  Baca lah dan fahami al Qur’an demi akhir yang baik. 

#

Para pembaca yang budiman, tiap individu punya keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda. 

Pada umumnya semua ingin segera, ingin dapat secepatnya, ingin dapat sebanyak-banyaknya, ingin dapat lebih banyak dari yang lain. 

Banyak manusia berkompetisi untuk memenuhi hasrat duniawinya masing-masing. 

Dorongan untuk itu demikian kuatnya sehingga sebagian besar manusia ikut terbawa, baik itu pemuka agama, orang berilmu, atau orang biasa sekalipun – mereka seakan-akan tidak bisa mengelak bahkan banyak yang mengikuti hawa nafsunya dengan bermacam-macam dalih.

#

Kompetisi sepertinya memang sudah menjadi sifat manusia yang diciptakan punya nafsu dan akal.

Allah ﷻ tidak melarang (baca: membolehkan). Tetapi ada pedomannya. 

Firman Allah ﷻ di dalam al Qur’an yang tiada keraguan kita atasnya.

Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS Adz Dzaariyaat: 56), dan pada potongan ayat lain disebutkan: "... Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.... (QS. Al Hujuraat:13)

Ini salah satu pedoman yang dilanggar manusia sehingga terjadi lah hal-hal buruk.

Bukankah ini suatu kesalahan?

Disadari atau tidak, banyak sekali manusia yang melakukannya. Mereka melupakan akhirat Akal bulus dan nafsu serakah dikedepankan Ini menimbulkan dampak buruk – persaingan tidak sehat. Konflik yang merusak pun tidak terhindarkan – pertumpahan darah terjadi dimana-mana.

Bukankah ini juga suatu kesalahan?


Fenomena buruk ini diungkap oleh Malaikat dan diabadikan oleh Allah ﷻ di dalam al Qur’an yang tiada keraguan kita atasnya.

Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.’ Mereka berkata: ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,  …..’” (QS. Al Baqarah: 30)


Selanjutnya Allah ﷻ juga berfirman di dalam al Qur’an yang tiada keraguan kita atasnya. 

Artinya: “Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa". (QS. Thaahaa: 15 – 16)

Bukankah mengikuti hawa nafsu (diri sendiri atau orang lain) juga suatu kesalahan?


Kesalahan demi kesalahan memicu lebih banyak lagi kesalahan dalam berbagai bentuk dan rupa – yang menjadikan banyak manusia tersesat

#

Bila demikian lalu bagaimana?



selanjutnya ...


trt-1