Thursday, February 10, 2022

Berani BERSPEKULASI DENGAN SYIRIK? [1]

Bagian 1/3

Para pembaca yang Budiman, pada kesempatan kali ini, kita akan mengaji tafsir Surat an- Nisa’ ayat 116 Topiknya secara garis besar tentang ‘dosa syirik: antara diampuni dan tak diampuni’.


Syahdan, ini menjadi tanda tanya besar.

Bagaimana jika seseorang terlanjur melakukan perbuatan syirik,

lantas kemudian ia sadar dan mengerti itu perbuatan yang mengandung dosa besar. Apa yang harus ia lakukan? Apakah benar walaupun ia sudah bertaubat dari dosa syirik tersebut, tetap tidak terampunkan? 


Oleh sebab, Allah Ta’ala berfirman;

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An Nisa’: 116)

Dari ayat tersebut di atas, Allah ﷻ telah secara tegas menyatakan bahwa Dia tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain syirik bagi siapa yang dikehendaki- Nya. Lantas, bagaimana jika ia bertaubat dari perbuatan syirik tersebut? Persoalannya, pada ayat tersebut tidak disebutkan secara tersurat bahwa syirik akan diampuni jika pelakunya bertaubat. 


Mari kita kaji bersama secara sistematis dan singkat!

Surat an- Nisa’ ayat 116

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا

Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu), dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali” (Surat an- Nisa’ ayat 116)


Definisi Syirik secara Singkat

Syirik secara etimologi berasal dari kata bahasa Arab “syarika” yang artinya berserikat, bersekutu, bersama, atau berkongsi. Arti secara etimologi ini mengandung makna bersekutu antara dua orang atau lebih dalam suatu urusan atau masalah. 

Sedangkan secara terminologi, syirik berarti keyakinan (i’tiqad) dan perbuatan yang menyekutukan Allah ﷻ dengan selain-Nya dalam hal uluhiyah (ketuhanan), rububiyah (kekuasaan), ubudiyah (penyembahan/ peribadatan), dan asma’ wa sifat (nama dan sifat). 

Contoh konkritnya,
*) Syirik dalam hal uluhiyah misalnya menganggap atau meyakini ada tuhan selain Allah ﷻ.
*) Syirik dalam hal
rububiyah misalnya menganggap atau meyakini bahwa alam semesta ini ada dengan sendirinya, mutlak karena adanya hukum alam, atau sekadar peristiwa alam yang disandarkan pada ilmu sains semata, menganggap semua yang terjadi dan didapatkan adalah hasil mutlak usaha manusia atau makhluk, tanpa meyakini bahwa semuanya atas kehendak dan kuasa Allah ﷻ.
*) Syirik dalam hal ubudiyah contohnya menyembah kepada selain Allah ﷻ, menyembah Allah ﷻ tapi juga menyembah selain Allah ﷻ, melaksanakan salat, tapi juga melakukan ritual persembahan sesajen untuk makhluk halus (jin) dengan anggapan agar tidak diganggu, meminta bantuan paranormal alias dukun.
*) Syirik dalam hal asma’ wa sifat Allah adalah menganggap atau meyakini sifat- sifat Allah sama persis dengan makhluk- Nya. Padahal, Allah tidak menyerupai apapun dari ciptaan- Nya. Laisa ka mitslihi syai’un

Bagaimana bila itu adalah perintah senior?


selanjutnya ... (Pembahasan Tafsir)

Artikel terkait:

Berani BERSPEKULASI DENGAN SYIRIK? [2]