Bagian 1/2
Maksiat mengundang penyakit.
#
Pembaca yang budiman,
Dalam Islam, rasa bersalah itu muncul sebagai akibat bermaksiat (berbuat dosa) kepada Allah ﷻ atau melakukan kesalahan. Keduanya adalah suatu yang buruk dan merugikan bila dikerjakan.
kita sulit menjabarkan rasa bersalah, tetapi kita semua bisa merasakannya.
Setiap individu pernah merasa bersalah, apakah terhadap:
dirinya sendiri, suami, istri, ayah/ibu, atau terhadap orang lain,
terhadap keyakinannya, terhadap suatu pedoman yang diberikan,
terhadap lingkungannya, terhadap binatang peliharaannya, dan lain sebagainya.
Rasa bersalah menimbulkan stress – tetapi tidak semua stress disebabkan oleh rasa bersalah.
#
Setiap perbuatan buruk (maksiat) kepada Allah ﷻ menimbulkan kegelisahan dan ketakutan, menimbulkan rasa bersalah di dalam hati pelakunya. STRESS. Normalnya, jiwa jadi tidak tenang.
Dan setiap individu punya cara-cara tersendiri untuk membuang rasa bersalahnya.
Kebanyakan mereka ‘cuek-cuek saja’, mencari-cari pembenaran, atau mencari ‘kambing hitam’ untuk dikorbankan.
STRESS HILANG BENERAN?
Enggak.
Individu itu hanya menjalankan strategi dengan logika yang keliru: “jika tidak lagi memikirkannya, maka pada akhirnya rasa bersalah itu akan menyusut lalu hilang dengan sendirinya.”
INI SALAH.
Ia hanya menanam bom waktu di dalam dirinya.
Rasa bersalahnya itu akan menumpuk di bawah alam sadar dan menimbulkan stress yang semakin parah dari waktu ke waktu.
Stress yang berlebihan dan berkepanjangan meningkatkan risiko kesehatan mental (mental health) seperti: (please visit: mind)
kecemasan dan depresi, gampang panik, kepribadian ganda, kecanduan pada minuman berakohol, nikotin, narkotika dan obat-obatan, halusinasi, paranoid,
masalah tidur, keluhan tubuh seperti rasa nyeri, ketegangan otot, dan lain sebagainya.
Stress juga meningkatkan risiko masalah medis (medical problems) seperti: (please visit: camh)
sakit kepala, masalah pencernaan, sistem kekebalan tubuh yang lemah, kesulitan hamil, tekanan darah tinggi, cardiovascular disease, dan stroke.
Keduanya, mental health dan medical problems, menimbulkan kerusakan pada diri sendiri.