Bagian 1/2
Kok bisa tahu? Terbaca dari sikap, fikiran, perbuatan, dan ucapan. Bacalah al Qur’an dan fahami maknanya. Engkau akan tahu sendiri. Lalu bertaubatlah.
#
Selagi sempat. Supaya nanti di alam kubur tidak menyesal.
Tidak diterima taubat orang yang sudah sekarat. Pun dosa-dosanya semasa hidup melekat bila sampai permohonan taubatnya didiskualifikasi (lihat: Taubat Yang Ditolak Dan Konsekuensinya [3]).
Apalagi sampai mati ia tidak sempat bertaubat. Celakalah dia. Sebaiknya jangan mengandalkan do’a anak-anak.
Taubat lah agar Allah menjaga kita di jalan yang lurus menuju akhir yang baik. Kenali kesalahan-kesalahan yang selama ini diperbuat dari memahami al Qur’an. Mohon ampun. Berjanji tidak mengulangi. Buktikan dengan membuat perbaikan. Ia harus diingat bahwa umur panjang yang diberikan Allah adalah untuk memberinya tangguh / waktu untuk bertaubat (QS 9:106 dan QS 3:178).
#
Kebanyakan manusia menyangka ia telah berbuat sebaik-baiknya selama hidupnya tetapi ternyata perbuatannya itu sia-sia di hadapan Allah. Alangkah ruginya dia. Ini jadi problem teramat besar jika ia baru mengetahuinya ketika nyawa sudah di kerongkongan. Maka baca dan fahami al Qur’an. Jangan hanya mendengar-dengar perkataan manusia kecuali dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam….
Allah berfirman dalam surat al Kahfi ayat 103 – 106:
“Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.”
Bila nyawa sudah sampai di kerongkongan atau nyawa sudah berpisah dari badan maka tidak ada lagi pintu taubat (lihat: Taubat Yang Ditolak Dan Konsekuensinya [1]).
Siap-siap lah
menerima akhir yang buruk (siksa) selama-lamanya di negeri akhirat...
Na’udubillah....