Bagian 1/3
Setelah kita mengulas tafsir ayat 17 dari pada surat an- Nisa’, kali ini kita akan membahas tafsir ayat 18 surat an- Nisa’.
Lafadz ayatnya sebagai berikut:
وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
“Tidaklah taubat diperuntukkan bagi orang-orang yang melakukan berbagai keburukan sehingga ketika kematian mendatangi salah satu dari mereka ia berkata: ‘Sungguh aku bertobat sekarang’; dan tidak diperuntukkan bagi orang-orang yang mati dalam kondisi kafir. Mereka itu kami siapkan baginya azab yang sangat pedih.”
Setelah Allah ﷻ menjelaskan kualifikasi taubat di ayat 17 surat an- Nisa’, maka di dalam ayat 18 ini Allah ﷻ memberikan kabar tentang
taubat yang tidak diterima sekaligus menginformasikan adanya adzab bagi orang yang taubatnya tidak diterima.
Siapakah mereka? Mari kita ulas dan perhatikan bersama!
Allah ﷻ berfirman:
وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ
“Tidaklah taubat diperuntukkan bagi orang-orang yang melakukan berbagai keburukan sehingga ketika kematian mendatangi salah satu dari mereka ia berkata: ‘Sungguh aku bertaubat sekarang’;
Maksud dari ayat tersebut adalah penerimaan taubat sudah ditutup bagi orang- orang yang berbuat maksiat atau perbuatan dosa secara terus menerus dan berulang- ulang sampai nyawa mereka sudah sampai tenggorokan ketika ajal kematian menjemputnya, atau sesaat sebelum keluarnya nyawa (roh) dari jasad tubuhnya, walaupun, dia sempat mengatakan “sesungguhnya aku bertaubat sekarang”.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kanjeng Nabi Muhammad ﷺ pun menegaskan dalam sabdanya:
إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ
“Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai di tenggorokan” (H.R. Ahmad, 6160)
Ini berlaku bagi orang Islam maupun bukan Islam.