Friday, March 11, 2022

Mengapa penyeru AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR tidak perlu kecil hati dizalimi

Ketahuilah,

sesungguhnya penzalim sedang mengambil keburukan orang yang dizaliminya dan menyerahkan kebaikan yang ada padanya untuk yang dizaliminya. 

 Asyik bukan.  Mana dalilnya? 

#

Pembaca yang budiman, menyeru amar ma’ruf nahi munkar – menegakkan yang benar dan melarang yang salah – merupakan amal (perbuatan) mulia yang sungguh menguntungkan bagi penyeru-penyerunya.

Allah ﷻ berfirman di dalam al Qur’an yang tiada keraguan kita atasnya.

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali 'Imran: 104)

Tetapi bukan tanpa risiko. Bisa-bisa di ‘bully’ hingga penyeru malah sakit hati, depresi, hingga mengalami cedera fisik. Lalu menghentikan dakwahnya.

Menyeru nahi munkar bisa lebih berisiko dari pada menyerukan amar ma’ruf.

Padahal, penyeru amar ma'ruf nahi munkar termasuk orang-orang saleh yang bergelimang dengan nikmat besar dari Allah ﷻ , diantaranya adalah menjadi penghuni surga.  Sing waras pasti mau

Allah ﷻ berfirman di dalam al Qur’an yang tiada keraguan kita atasnya.

Artinya: “Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.” (QS.Ali 'Imran: 114)

Dan orang-orang saleh dipastikan mendapatkan akhir yang baik (syurga).

 Allah ﷻ berfirman di dalam al Qur’an yang tiada keraguan kita atasnya.

Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.” (QS. An Nisa': 124)

#

Allah ﷻ membagi-bagi manusia di dunia menjadi beberapa golongan.

Allah ﷻ berfirman di dalam al Qur’an yang tiada keraguan kita atasnya.

Artinya: “Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS. Al A'raaf: 168)

#

Bagaimana penyeru mensikapi risiko ini (dizalimi)?

#

Keberuntungan yang besar ada di sisi penyeru amar ma’ruf nahi munkar yang dizalimi.


Pembaca yang budiman, Rasulullah Shalllallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

Artinya: "Barang siapa yang pernah melakukan kezhaliman terhadap saudaranya, baik berupa harta maupun kehormatannya, hendaklah ia mendatanginya dan meminta penghalalan (maaf) darinya sebelum tiba hari pembalasan, pada waktu tidak lagi ada dinar ataupun dirham di sisinya. Saat itu, jika orang itu memiliki sejumlah kebaikan, maka sebagian kebaikan tersebut akan diambil dan diberikan kepada orang yang dizhalimi tadi. jika orang itu tidak lagi mempunyai kebaikan, maka kejelekan orang yang dizhalimi akan ditimpakan kepadanya, lalu ia dilemparkan ke Neraka." (HR Bukhari)


 HIGH RISK HIGH RETURN 

Berprasangka baik lah kepada Allah.


WALLAHU’ALAM

#rajin-baca-al-Qur’an-amalkan


trt-1


Referensi:

Al Qur’an, kitab Ad-Daa’ wad Dawaa oleh Ibnul Qayyim.


Artikel terkait:

Ngapain Capek-capek MENASEHATI ORANG LAIN?

Mengapa & Siapa Yang MENGHALANGI MANUSIA BERTAUBAT?