Taubat merubah pola fikir (mindset) jadi sehat. Itu perlu latihan.
Changing mindset – will change action pattern and attitude pattern – change our life.
#
Pembaca yang budiman,
Merubah mindset (pola fikir) akan merubah segalanya: pola sikap, pola tindak, dan nasib seseorang atau nasib suatu kaum. Setiap perubahan selalu diiringi dengan kesungguhan dan latihan (exercises) bukan sedekar ucapan.
Why “mindset matters”?
Mindset secara internal menentukan antara lain:
apa yang boleh dan apa yang tidak boleh,
apa yang harus dikerjakan dan bagaimana bereaksi,
apa yang harus disembah,
apa yang menjadi prioritas hidup: dunia atau akhirat.
sederhananya, mindset atau pola fikir menentukan – sebab dapat melahirkan keputusan yang menentukan nasib saat kini dan nasib yang akan datang.
Apabila pola fikir seorang (individu) atau suatu kaum sehat (ilmuwan Barat menyebutnya dengan growth mindset) maka maju lah kehidupan atau suatu peradaban. Sebaliknya, stagnan bahkan mengalami kemunduran apabila sebaliknya (fixed mindset dalam terminologi Barat).
Pengertian growth mindset dan fixed mindset dapat dilihat disini.
Sejauh pola fikir berkata: it’s all right, maka adalah suatu kebodohan bila ada yang mengharapkan perubahan sikap dan perilaku seseorang atau suatu kaum.
Ini menjelaskan mengapa individu yang punya kelakuan buruk atau perilaku menyimpang (improper behavior) atau dia melakukan perbuatan zalim atau maksiat tidak mau bertaubat.
Sejauh pola fikir individu atau suatu kaum itu berkata: it is not a big deal maka kelakuan buruk itu akan terus terpelihara dan perbuatan zalim itu akan kembali diulanginya.
Mindset atau pola fikir yang sehat memang diperlukan.
#
Pada sisi lain, kita acap menemukan individu yang ringan mengucapkan astaghfirullahaladzim berkali-kali dan menganggap dirinya sudah bertaubat – but nothing has changed.
Tidak pola fikirnya, tidak kelakuannya, tidak pula sikapnya ada yang berubah. Dan ia tetap berfikir dan mengerjakan sesuatu dengan sikap dan cara yang sama.
Padahal dunia dan lingkungan di sekitarnya dengan konsisten berubah. Jadilah ia orang yang merugi. Albert Einstein (1879 - 1955) mengatakan: “Insanity is doing the same thing over and over and expecting different results.”
Dapat difahami pola fikir memiliki peran yang besar pada kehidupan saat ini dan masa yang akan datang. Mindset inilah yang berubah dan mengubah bangsa-bangsa berjaya pada zamannya.
#
Dalam konteks ajaran Islam, bagaimana taubat merubah mindset?
#
Pembaca yang budiman,
Keinginan bertaubat timbul dari kesadaran yang sungguh-sungguh akan nasibnya kelak.
Taubat adalah suatu bentuk penyesalan atas keburukan (dosa) yang terjadi akibat kesalahan pola fikir di masa lalu dan bila diteruskan akan menghadirkan akhir yang lebih buruk lagi.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan ummat Islam untuk memiliki mindset atau pola fikir yang sehat. Beliau juga menyampaikan bahwa setiap anak Adam adalah bersalah dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau bertaubat. (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, al-Hakim)
Taubat yang sungguh-sungguh tidak akan terjadi apabila seseorang atau suatu kaum tidak bisa memproyeksikan nasibnya di masa depan dengan pola fikir yang digunakannya saat ini.
Pola fikir merupakan koleksi dari suatu keyakinan, asumsi, ajaran, dan pengalaman yang secara keseluruhan mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan keputusan itu sendiri.
Jadi, keyakinan yang benar dan ajaran yang baik membentuk mindset atau pola fikir sehat yang dibutuhkan. Disini ajaran Islam mengambil peran yang besar.
Dengan bertaubat maka kita (seseorang atau suatu kaum) akan memiliki orientasi yang baik pada pola fikir yang mempengaruhi, antara lain:
bagaimana kita memenuhi kebutuhan (how to meet our needs),
bagaimana kita mengisi perasaan (how to fulfill our feeling),
bagaimana kita berfikir (how to think),
bagaimana kita bersikap (how to behave),
bagaimana kita cara “mendekati” sesuatu (how to approach things),
bagaimana kita bertindak (how to take action),
bagaimana kita bereaksi (how to react),
dan ia mempengaruhi hasil akhir yang akan diperoleh (outcomes).
Jadi, taubat adalah suatu kebutuhan diri karena sesungguhnya Allah ﷻ sekali-kali tidak akan merubah sesuatu ni'mat kepada suatu kaum hingga kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri.
Allah ﷻ di dalam al Qur’an yang tiada keraguan kita atasnya berfirman.
Artinya: “(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu ni'mat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Al-Anfal [8] : 53)
#
Penutup
#
Merubah pola fikir (mindset) dan kelakuan atau perilaku (behavior) harus disertai dengan latihan dan kesungguhan. Tidak efektif bila hanya dengan ucapan walau itu dilakukan berkali-kali setiap pagi dan sore hari.
Maka baca dan fahami lah al Qur’an untuk memastikan apa yang perlu diubah atau diperbaiki. Kemudian lakukan lah perbaikan dan tingkatkan secara bertahap.
WALLAHU’ALAM
#rajin-baca-al-Qur’an dan amalkan.
Referensi:
Al Qur’an, al Hadits, kitab Ad-Daa’ wad Dawaa oleh Ibnul Qayyim.
Artikel terkait:
trt-1