Thursday, January 20, 2022

Mengapa Orang Jahil (Bodoh) Harus Taubat? [3]

Bagian 3/3

Kalau begitu, taubatnya menunggu kalau sudah tua saja? Nanti saja kalau sudah berumur mendekati ajal kematian? 

Tidak begitu juga. Karena ajal kematian tidak ada yang mengetahui datangnya kapan kecuali Allah ﷻ. Bisa saja mati dalam keadaan masih muda.

Imam Ahmad As-Shawi menjelaskan bahwa waktu antara terjadinya maksiat dengan kematian, disebut dekat karena sebenarnya setiap sesuatu yang pasti datang itu adalah dekat, dan umur meskipun panjang sebenarnya adalah sedikit.

Di sini terdapat isyarat, hendaknya manusia selalu memperbarui pertaubatan setiap saat, sebab kematian bisa datang kapan saja. Intinya, taubat harus segera direalisasikan, kapanpun, dimanapun, saat sehat atau sakit, kaya atau miskin

Di akhir- akhir ayat, Allah ﷻ berfirman: 

فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللهُ عَلَيْهِمْ، وَكَانَ اللهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Mereka itulah yang Allah terima taubatnya, dan Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana” 

Orang yang bertaubat dan memenuhi syarat- syarat dalam pertaubatan tadi, maka taubatnya qualified, dan layak untuk diterima oleh Allah ﷻ . Allah itu Maha Mengetahui, manusia melakukan maksiat karena dikuasai hawa nafsu dan kejahilan (kebodohan), sehingga melakukan perbuatan bodoh tersebut. Karena kebijaksanaan- Nya, Allah ﷻ berkenan menerima taubat yang mereka realisasikan sebelum ajal kematian menjemput mereka, karena Allah Maha Bijaksana.


Artikel terkait:

Mengapa Orang Jahil (Bodoh) Harus Taubat? [2]

Taubat Yang Ditolak Dan Konsekuensinya

Mengapa Iblis Enggan Bertaubat


Maraji’/ Referensi:

Al- Qur’an Al- Karim
Hadits Nabi ﷺ
Tafsir Mafatihul Ghaib (Tafsir ar- Razi), karya Imam Fakhruddin ar- Razi
Tafsir Ibnu Katsir, karya Ibnu Katsir
Tafsir Jalalain, karya Imam Jalaluddin al- Suyuthi dan Imam Jalaluddin al- Mahalli
Tafsir as- Shawi, karya Imam as- Shawi
Tafsir Ibnu ‘Asyur


 (trt-3)